Sat. Nov 23rd, 2024

Jemaat Hok Im Tong, memiliki Wilayah pelayanan yang transteritorial dalam empat Klasis GPM yang terdapat di Pulau Ambon. Anggota Jemaat 90% adalah turunan Thionghoa. Yang asli Thionghoa tidak melebihi 5%.Yang turunan/karena perkawinan  antar suku mencapai 85%. 10% adalah warga yang bukan turunan Thionghoa, mereka adalah suami dari atau istri para simpatisan dan dari keluarga para hamba Tuhan yang bertugas dan melayani di Hok Im Tong yang bukan keturunan Thionghoa.

Tahun 1980 berdasarkan SK Badan Pekerja Harian Sinode GPM No.30/IX/Org tanggal 25 Maret  1980, Hok Im Tong diterima sebagai bagian integral dari Gereja Protestan Maluku dan diberi status sebagai Jemaat khusus, dan berada langsung dibawah BPH Sinode GPM. Tahun 2012 pada sidang MPL di Tepa menghasilkan PO( peraturan Organik) tentang Jemaat Khusus, sejak saat itu garis koordinasi Jemaat Khusus berada di Klasis dimana gedung gereja sebagai pusat peyananan itu berada. Maka gedung Gereja Hok Im Tong letak pada jalan Anthony Rhebok wilayah  pelayanan Klasis Kota Ambon.

Sosial Budaya Jemaat Hokimtong Ambon

Missi Jemaat Khusus GPM Hok Im Tong Ambon adalah orang orang Tionghoa, wilayahnya bersifat transteritorial. Dalam Peraturan Organik tentang Jemaat Khusus, Jemaat Khusus GPM Hok Im Tong Ambon dapat bersaksi,  melayani, bersekutu dan beroikonomi dengan memanfaatkan budaya Thionghoa sebagai media dalam rangka pelayanan dan pertumbuhan Jemaat.

Pekerjaan yang ditekuni oleh 75% anggota Jemaat adalah adalah pedagang/pengusaha. 25% berprofesi sebagai dokter, dosen, Ahli Hukum, pegawai negeri  dan pegawai swasta.

Kekhususan Jemaat Khusus GPM Hok Im Tong Ambon adalah meliputi: wilayah pelayanan transteritorial dalam GPM serta budaya menjadi salah satu instrumen pengembangan pelayanan.Tetapi juga pekerjaan sebagai pengusaha dan pebisnis jika ditinjau dari analisa aktivitas maka perlu diberi waktu bersekutu, bersaksi serta melayani dapat dises uaikan dengan waktu aktivitas umat. Jadi sesungguhnya ada tiga aspek menjadi cakupan dari kekhususan Jemaat Hok Im Tong,  yaitu Transteritorial, budaya Thionghoa dan waktu aktifitas sebagai pengusaha. Pada titik ini Jemaat khusus tidak dapat mengikuti setiap kegiatan ditingkat Klasis yang waktunya mulai dari pagi dimana umat dilibatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.