Fri. Nov 22nd, 2024

        Corak Budaya Jemaat Khusus GPM Hok Im Tong Ambon sesungguhnya berbeda dengan jemaat Jemaat teritorial, karena mereka peranakan dari orang Thionghoa.Terdapat beberapa budaya Thionghoa sampai sekarang masih terpelihara dengan baik.

  1. HARI RAYA

Adapun corak budaya hari-hari raya yang diberlakukan antara lain :

  1. Imlek  : hari raya Imlek disebut juga  Yinli Xinnian, dirayakan oleh orang Thionghoa sebagai hari pengucapan syukur atas berkat dan kelimpahan pada tahun yang lalu dan memohon pertolongan Tuhan pada tahun yang akan datang.
  2. Ceng Beng : hari ziarah ke makam keluarga yang sudah meninggal,  disana orang akan bersyukur ,berdoa dan memperingati jasa mereka yang telah mendahului.
  3. Pe Cun : hari peringatan cinta tanah air dimana ia lahir, menghormati para pahlawan yang berkorban demi kebenaran, meneladani dan melanjutkan perjuangan dengan semangat yang tinggi.
  4. Cung Ciu Cie ; dirayakan sebagai harti persaudaraan, memlihara hubungan baik suami istri.
Perayaan Imlek Tahun 2017
  • HARI BAHAGIA

Adapun corak kultural hari-hari bahagia yang dirayakan antara lain:

  1. Kelahiran  : Kelahiran anak tidak dirayakan tetapi diberitahukan kepada orangtua dan keluarga terdekat dengan mengirim kue yang berwarna dengan bentuk tertentu, dengan hantaran tersebut  orang yang menerima bisa  mengetahui anak yang dilahirkan laki laki atau perempuan. Pada hentaran tersebut tidak lupa  disertai dua buah telur rebus yang diberi warna merah, serta sebuah kartu pemberitahuan dengan mencantumkan nama yang diberikan kepada anak yang baru lahir.
  2. Ulang Tahun  : Biasanya yang menjadi fokus dalam budaya adalah Ulang tahun pertama, Ulang tahun ke-15 bagi anak wanita dan ulang tahun 16 bagi anak lelaki. Demikian pula ulang tahun lansia pada usia, 61, 71 dan 81.
  •   PERNIKAHAN :

Orang Tionghoa yang hendak menikah turut diawasi orang tua  dengan memperhatikan suku/sub suku; Agama, Pendidikan, profesi (orang tua dan anak), marga, umur/hari lahir (shio), kesehatan yang dilakukan antara lain melalui tahapan:

  1. Menyampaikan keinginan kepada orangtua
  2. Perkenalan kepada orangtua
  3. Lamaran
  4. Sangjit ( Sung Li )
  5. Cio Tau  ( Jiao Dao)
  6. Menjemput mempelai
  7. Acara Agama
  8. Pencatatan Pernikahan
  9. Resepsi Pernikahan
  10. Kawin Perak,Kawin Emas dan kawin Berlian
  •  KEDUKAAN

Pada umumnya kedukaan yang dialami berkaitan dengan kesakitan (karena penyakit maupun bencana) dan Kematian, baik yang terjadi kalangan internal maupun eksternal jemaat.  Syukur dalam kedukaan setelah anggota keluarga meninggal biasanya dilakukan pada hari ke 40, hari ke 100, ataupun setahun setelah kematian.

  • BAHASA

Adapun bahasa yang digunakan oleh anggota jemaat antara lain :

  1. Bahasa Indonesia ; dalam komunikasi  setiap hari umat dan pelayan menggunkan bahasa Indonesia dialek Ambon
  2. Bahasa hokkian : Mengingat  suku Tionghoa  terbanyak di Ambon adalah Hokkian maka bahasa Hokkian menjadi alat komunkasi setiap hari dikalangan orang Tionghoa.
  3. Bahasa Kuantung: untuk sebagian suku Tionghoa yang berasal dari daerah kuantung yang masih dipelihara sampai saat ini.
  4. Bahasa mandarin ; adalah bahasa Nasional Tiongkok sehingga semua literatur dalam bahasa mandarin, termasuk Alkitab dan buku Nyanyian dalam bahasa mandarin. Bahasa mandarin dikembangkan sebagai bagian dari sarana Ber-PI.
  • SENI

Beberapa seni budaya yang dikembangkan antara lain

  1. Barongsai  ( Wu Shi ) ; adalah pertunjukkan seni  yang sering dilombakan.Pada acara Imlek dipentaskan sebagai untuk menghibur masyarakat.
  2. Tari Naga ; sama dengan Barongsai yang sering dipentaskan pada perayaan Imlek
  • BUSANA

Secara umum busana yang dipergunakan warga jemaat disesuaikan dengan konteks penggunaannya. Misalnya pada hari perayaan imlek dipergunakan busana khas bercorak Tionghoa (Congsam/Shanghai). Untuk konteks pelayanan sesuaikan dengan standar busana liturgis GPM.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.